Pencarian Favorit:

Selasa, 20 Desember 2016

Doa untuk kedua orang tua

Kumpulan Doa Sehari hari Anak Soleh
Kumpulan Doa Sehari hari Anak Soleh
Doa untuk kedua orang tua

Kumpulan Doa Anak Sholeh Sehari-hari
Artinya:
Ya Allah, Ampunilah dosaku, dosa kedua orang tuaku serta kasihilah mereka, seperti mereka mengasihi sejak aku masih kecil

10 Tips Mengatasi Pola Makan Pada Anak

10 Tips Mengatasi Pola Makan Pada Anak
10 Tips Mengatasi Pola Makan Pada Anak
Kasus obesitas terus melonjak dalam 20 tahun terakhir. Obesitas tidak hanya menyerang orang dewasa saja, namun juga dapat menyerang anak-anak kita dirumah. Ini menjadi kekahwatiran seluruh orang tua terhadap makanan yang dikonsumsi oleh si kecil. Untuk mengurangi kekhawatiran bahaya obesitas pada anak, ada beberapa yang bisa anda terapkan untuk anak anda, meski ini tidak akan mudah tapi berusahalah demi kebaikan si kecil, jika terasa sulit bisa dilakukan dengan pendekatan sesuai karakter mereka. (Baca juga: Cara Mengenali Karakter Anak)

10 Tips Mengatasi Pola Makan Pada Anak 

  1. Berikan contoh yang baik untuk anak anda tiru. Bagi waktu makan makanan yang sehat secara bersamaan adalah ide yang sangat dianjurkan
  2. Hindari mengemil makanan yang manis-manis dan berlemak, seperti permen. Perbanyaklah makan makanan yang sehat, seperti buah-buahan, sayuran, yogurt untuk anak-anak pada waktu
  3. Dukung si kecil untuk menyukai buah-buahan dan sayuran dengan memberi mereka kesempatan memilih buah-buahan yang mereka suka
  4. Biarkan mereka mingikuti selera alami mereka ketika menentukan makanan yang harus mereka makan
  5. Jangan memberikan susu 1 persen lemak untuk anak-anak dibawah usia 5 kecuali diresepkan oleh dokter anak, karna pada tahan ini anak anda membutuhkan kalori ekstra dalam susu murni tanpa lemak
  6. Jangan tambahkan gula yang tidak perlu untuk minuman dan makanan
  7. Mintalah si kecil untuk membantu menyiapkan makanan
  8. Hindari makan makanan cepat saji atau fast food
  9. Jangan memberikan kacang-kacangan untuk anak balita karena dapat mengakibatkan dia tersedak
  10. Jangan memaksa anak anda untuk makan lebih dari yang mereka inginkan

Selasa, 13 Desember 2016

Tips Mengatasi Karakter Anak Yang Suka Menentang


http://marimendidikanak.blogspot.co.id/

Tips Mengatasi Karakter Anak Yang Suka Menentang - Di tulisan sebelumnya kita telah membahas mengenai karakter anak yang suka bergerak, dan karakter anak yang suka meniru dimana setiap karakter anak mempunyai cara dan pendekatan yang berbeda-beda untuk menghadapinya. Seperti halnya seorang anak yang memiliki ciri suka menentang. Karena itu, kita janganlah heran dengan hal tersebut dan menuduhnya sengaja menentang orang tua atau para guru. Sebaliknya kita justru harus memberikan dorongan kepadanya untuk tidak melakukan penentangan.

Kebanyakan dari kita sebagai orang tua mereka, kita sering merasa kesal dengan sikap mereka yang suka menentang kepada kita selaku orang tuanya, padahal sebenarnya ini salah satu sifat dari karakter anak. Untuk mengatasi hal ini ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghadapi karakter anak yang suka menentang.

Tips Mengatasi Anak Yang Suka Menentang

Ada beberapa hal yang dapat membantu mengatasi karakter anak yang suka menentang
  1. Memberikan dorongan kepadanya untuk tidak melakukan penentangan, misalnya dengan menyebutkan kisah-kisah dan cerita-cerita yang membuatnya tidak mau lagi menentang. Misalnya kita menyamakan orang yang yang suka menentang dengan setan yang telah menentang Allah dan tidak mau menaati perintah-Nya sehingga Allah marah terhadapnya dan memasukknya kedalam neraka. Bisa juga menceritakan cerita lain.
  2. Melakukan pendekatan kepada anak dan memposisikan diri sebagai kerabatnya. Ini akan membantu membuat ia merasa nyaman dengan kita. Disaat tersebut kita akan lebih mudah untuk menasehatinya
Itulah beberapa Tips Mengatasi Anak Yang Suka Menentang. Beberapa langkah lain juga bisa di baca ditulisan sebelumnya mengenai Cara Mengenal Karakteristik Anak

Senin, 12 Desember 2016

Inilah Cara Mengatasi Karakter Anak Yang Sangat Suka Meniru


Inilah Cara Mengatasi Karakter Anak Yang Sangat Suka Meniru - Setiap anak diciptakan memiliki karakter yang berbeda-beda, ada yang memiliki karakter dan sifat yang Banyak Bergerak dan Tidak Mau Diam ada juga yang memiki karakter yang sangat suka meniru. Seorang anak biasanya suka meniru orang dewasa atau orang yang lebih tua dari mereka, terutama kedua orang tuanya dan para pengajarnya, baik dalam hal kebaikan maupun keburukan. Jika dia melihat ayahnya shalat, maka dia pun berusaha menirunya untuk melakukan shalat, bila ayahnya merokok, ia juga akan berusaha merokok, begitu juga dengan perbuatan lainnya.

Sesuai dengan tema kita mengenai Cara Mengatasi Karakter Anak Yang Sangat Suka Meniru, inilah beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut:

  1. Kita bisa memulai dengan cara menceritakan kepada anak-anak kita mengenai kisah-kisah para sahabat Nabi, orang-orang saleh, para ulama dan teladan lain agar ia dapat meniru sikap dan tauladan mereka, sehingga dapat membentuk karakter mereka
  2. Melibatkan dan mengikut sertakan mereka dalam setiap perbuatan yang baik agar ia dapat menirunya, seperti pergi bersamanya ke masjid atau kerumah ibadah. Hal ini juga dapat membentuk karakter mereka.
  3. Tidak duduk didepan televisi untuk menyaksikan film-film seperti Ninja dan Spiderman agar nantinya ia tidak harus malu bila gagal mencontoh mereka atau mencoba loncat dari jendela untuk meniru tokoh kartun Spiderman favoritnya.
  4. Memanfaatkan video-video islam yang menceritakan kisah-kisah islami dan riwayat hduo para panglima islam yang menaklukkan berbagai negeri, seperti film tentang Muhammad Al-Fatih, Sindbad, ar-Risalah dan lain sebagainya. Video-video ini bisa kita simpan ke dalam sebuah flashdisk agar nantinya dapat dilihat di laptop atau gadget lainnya.
Berikut beberapa langkah yang bisa kita bagikan dalam mengataasi karakter anak yang sangat suka meniru. Berepa langkah lain juga bisa di baca ditulisan sebelumnya mengenai Cara Mengenal Karakteristik Anak

7 Nilai Pentingnya Bermain dan manfaat untuk anak-anak

7 Nilai Pentingnya Bermain dan manfaat untuk anak-anak - Bermain adalah hak fitri pada anak-anak yang Allah jadikan sebagai naluri dalam jiwa mereka yang akan membantu perkembangan dan pembentukan fisiklnya secara wajar. Para ulama telah mengetahui fungsinya bermain seperti yang dikatakan oleh Imam al-Ghazali 
Sebaiknya seusai belajar di sekolah, anak-anak diizinkan untuk bermain-main dengan beragam bentuk permainan yang baik, sehingga mereka bisa beristirahat dari kepenatan belajar. Namun juga jangan sampai mereka terlalu lelah bermain. Melarang anak untuk bermain dan memaksa mereka untuk terus-menerus belajar dapat mematikan hati mereka, menumpulkan kecerdasan mereka, dan membuat mereka merasa tertekan sehingga pada akhirnya mereka mencari-cari jalan untuk sama sekali meninggalkan kegiatan belajar tersebut.
Bagi orang dewasa bermain hanyalah kegiatan untuk mengisi waktu luang. Tetapi bagi anak-anak, bermain merupakan pekerjaan yang sangat penting. Melalui kegemarannya bermain, akan dan fisik mereka menjadi lebih berkembang. Aktivitas bermain juga akan menyempurnakan fungsi-fungsi sosial, emosional dan inteligensinya, mencakup kegiatan berpikir, penyelesaian masalah dan kecepatan imaginasi mereka. Peran serta orang tua sangat dibutuhkan untuk menentukan kemampuan-kemampuan anak dan perkembangan hubungan kecerdasannya.

 Masa pra sekolah merupakan masa yang sangat penting bagi pertumbuhan akal anak melalui kegiatan bermain, dimana anak akan sampai pada kematangan tertinggi. Aktivitas bermain akan menyiapkan anak untuk dapat menyesuaikan diri di masa depan melalui respon baru yang ditampilkan olehnya ketika ia bermain. Karena itu janganlah kita memandang bermain sebagai sesuatu yang membuang-buang waktu, tetapi pandanglah ia sebagai kegiatan penting bagi perkembangan anak. Adalah 7 Nilai yang terkandung dalam bermain



7 Nilai Pentingnya Bermain

  1. Nilai-nilai Fisik
    Aktivitas bermain pada anak, secara aktif adalah sangat penting bagi pertumbuhan otot anak. Melalui bermain, anak mempelajari ketrampilan-ketrampilan menemukan dan mengumpulkan sesuatu.
  2. Nilai-nilai Pendidikan
    Aktifitas bermain akan membuka cakrawala berfikir anak untuk mengetahui bagaimana mempelajari banyak hal melalui berbagai alat permainan, seperti mengetahui bentuk-bentuk, warna-warna, ukuran dan pakaian.
  3. Nilai-nilai Sosial
    Melalui aktifitas bermain, anak-anak belajar bagaimana membentuk relasi-relasi sosial dengan orang-orang lain dan belajar cara berinteraski bersama mereka dengan sukses, sebagaimana juga meneka belajar memberi dan menerima melalui bermain tolong menolong dan bermain bersama anak-anak yang lebih besar dari mereka.
  4. Nilai-nilai Moral
    Melalui aktifias bermain, anak belajar pemahaman awal mengenai benar dan salah, sebagaiman juga ia belajar secara prinsip beberapa kriteria moral, seperti keadilan, kejujuran, amanah, kontrol diri (self control) dan jiwa sportifitas
  5. Nilai-nilai Inovatif
    Dengan bermain, anak akan mampu menunjukkan kemampuan inovatifnya dan mencoba ide-ide yang ada dalam pikirannya
  6. Nilai-nilai Individual
    Melalui kegiatan bermain, anak akan mengetahui banyak hal mengenai dirinya, seperti mengenal kemampuan-kemampuan dan ketrampilan-ketrampilan selama berinteraksi dengan teman-temannya dan akan membandingkan dirinya dengan mereka, sebagaimana ia juga belajar dari kesulitan-kesulitannya dan bagaimana ia dapat mengatasinya
  7. Nilai-Nilai Pengobatan
    Dengan bermain, anak menghilangkan ketegangan yang timbul akibat berbagai kekeangan yang ditetapkan terhadapnya. Karena itu kita melihat bahwa anak-anak yang dirumah mereka banyak mendapatkan kekangan, perintah dan larangan, maka diluar rumah mereka bermain lebih banyak dibandingkan anak-anak lain. Bermain merupakan sarana terbaik untuk menghilangkan perasaan tertekan.
Itulah 7 Nilai Pentingnya bermain dan manfaat untuk anak-anak. Cari tahu bagaimana Karakteristik Anak-Anak Anda di tulisan sebelumnya.

Minggu, 11 Desember 2016

Mengenal Karakter Anak Yang Banyak Bergerak dan Tidak Mau Diam

Karakter Anak Yang Banyak Bergerak dan Tidak Mau Diam - seorang anak biasanya banyak bergerak dan tidak mau duduk di suatu tempat untuk waktu yang lama. Rasulullah saw mengatakan,
"Berkeringatnya seorang anak (karena banyak bergerak) dimasa kecilnya akan menambah kecerdasan di masa dewasanya". Hadist Imam At Tarmidzi
Berdasarkan hadist diatas karakter anak yang banyak bergerak, selalu aktif bermain, tidak mau diam, dan sebagainya, justru akan menambah kecerdasan dan pengetahuan(pengalamannya) setelah ia dewasa. Sedangkan karakter anak yang tidak mau bergerak dan selalu duduk menyendiri adalah anak yang tidak sehat, dan biasanya setelah itu sang anak akan menjadi karakter anak yang suka menutup diri, memendam perasaan, penakut dan pemalu.

Ada beberapa hal yang dapat membantu meningkatkan karakter anak dan membantu dalam mendidik dan mengarahkan pergerakan anak yang banyak, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Sebaiknya seorang ibu berusaha mengisi waktu luang untuk bersama anak. Karena pada umumnya jiwa manusia itu apabila tidak anda sibukkan dengan ketaatan maka ia akan menyibukkan anda dengan penentangan. Demikian juga dengan seorang anak, apabila anda tidak menyibukkannya dengan semua hal yang bermanfaat, maka ia akan menggunakan kemampuannya pada hal-hal yang tidak bermanfaat. Misalnya sang ibu meminta anaknya untuk membawakan cangkir yang digunakannya untuk minum dan mengajaknya untuk membersihkan tempat minumnya, atau mengajaknya untuk merapikan permainan dan buku-buku bacaannya. Hal ini dapat membantu meningkatkan karakter anak dengan melibatkan peran orang tua dalam membangun karakter anak.

    http://marimendidikanak.blogspot.co.id/
  2. Mengunjugi kerabat, sahabat dan tetangga yang memiliki anak-anak yang sebaya dengan anak anda, sehingga ia dapat bermain dengan mereka dan mengerahkan kemampuannya bersama teman-teman barunya. Namun sebagai orang tua, kita harus cerdsa memilih kerabat, teman dan tetangga yang baik mendidik anak, agar anak anda tidak mendengar sesuatu yang justru ingin anda cegah, seperti ucapan-ucapan yang buruk dan akhlak yang rusak.

    http://marimendidikanak.blogspot.co.id/
  3. Mengadakan rekreasi walaupun hanya sekali dalam satu minggu
    http://marimendidikanak.blogspot.co.id/
Inilah beberapa tips untuk membantu mendidik anak yang banyak bergerak dan tidak mau diam. Lihat juga tulisan mengani bagaimana mengenali sifat dan karakter anak

Sabtu, 10 Desember 2016

Mengenal Karakteristik Anak Kita

Mengenal Karakteristik Anak - Masa kanak-kanak kita dipandang sebagai masa yang paling penting dalam kehidupan seorang. Masa kanak-kanak adalah titik dimana dimulainya pembentukan diri dan masa ini juga yang akan menjadi penentu bagaimana karakteristik seorang anak setelah itu.
Apakah akan menjadi orang yang baik atau tidak?
Semua permasalahan timbul sebagai akibat dari pemahaman yang salah mengenai masa kanak-kanak. Perasaan marah, takut menutup diri, suka berdusta, mencuri dan penyakit hati lainnya timbul diawal masa pembentukan karakteristik si anak apabilan anak tidak di didik dengan baik dan benar.

Secara khusus kami menegaskan bahwa karakteristik yang akan disebutkan nanti bukan suatu yang dibuat-buat oleh sebagian anak. Bahkan hal ini menunjukkan bahwa anak tersebut sehat dan normal, sekalipun perilakunya terkadang dianggap membahayakan oleh yang mendidiknya, misalnya seorang anak yang sudah usia 7 tahun tetapi masih belum dapat membedakan antara yang benar dan yang salah.

Mungkin anda pernah melihat fenomena dimana anak anda meletakkan tangganya di atas air yang panas untuk mengetahui apa yang belum diketahuinya. Karena itu, seorang anak harus diperlakukan sebagai seorang yang belum dapat memahami dan bahwa yang dilakukannya adalah wajar dalam usia itu, karena di usia tersebut pendidikan karakteristik nya sedang di bentuk. Kita akan coba mengenali beberapa sifat dan karakteristik yang dimiliki anak.

  1. Banyak Bergerak dan Tidak Mau Diam
  2. Sangat Sering Meniru
  3. Suka Menentang
  4. Tidak Dapat Membedakan Antara Yang Benar Dan Salah
  5. Banyak Bertanya
Mendidik Anak - akan kembali berbagi mengenai 5 karakteristik anak. Ikutin Mendidik Anak untuk mendapatkan lanjutan tulisan ini